Diabetes dan vaping

2022-11-08

Diabetes terjadi ketika tubuh manusia kekurangan hormon yang disebut insulin. Insulin bertanggung jawab untuk membantu kita mengonsumsi gula dalam segala bentuknya. Ada beberapa penyebab diabetes yang diketahui, pola makan yang buruk, obesitas, rokok, dll.

Untuk membersihkannya terlebih dahulu, hanya ada sedikit gula yang digunakan di sebagian besar e-liquid vape. Namun, cairan ini masih mengandung nikotin dan dapat menimbulkan ancaman bagi penderita berbagai jenis diabetes. Sebuah studi tahun 2011 oleh American Chemical Society mengungkapkan bahwa merokok adalah salah satu penyebab utama peningkatan kadar gula darah pada perokok.

Penelitian yang dilakukan selama ini menyebutkan, meski nikotin akan meningkatkan risiko pengendapan asam lemak, rokok tradisional memiliki kandungan nikotin yang lebih tinggi daripada vaping. Vaping dapat membantu mengurangi gejala diabetes dan mengembangkan lebih sedikit nikotin. Namun, penelitian telah menemukan bahwa VG akan berubah menjadi gula, dan ini dapat menjadi ancaman bagi beberapa orang dengan diabetes tipe 2. VG sendiri sangat manis tanpa rasa tambahan. Sekali lagi, ini tidak dapat digunakan untuk menyimpulkan bahwa vaping berbahaya bagi penderita diabetes, karena hasilnya sejauh ini hanya anekdot, dan tubuh setiap orang merespons secara berbeda. Namun secara umum, setiap gram e-liquid mengandung sekitar 4 kalori, jadi Anda bisa menghitungnya.

 

Vaping tidak terkait langsung dengan diabetes dan tidak akan pernah dikaitkan dengan diabetes, terlepas dari semua rasa manis yang menyertainya. Rasa manis ini dibuat menggunakan etil dan berbagai jenis bahan, tetapi tidak ada yang mengancam penderita diabetes. Namun, ada kemungkinan vaping dapat menyebabkan beberapa komplikasi bagi penderita diabetes, tetapi ini sangat jarang terjadi. Jika Anda seorang perokok, yakinlah bahwa beralih ke vaping pasti akan menjadi pilihan yang lebih baik dan lebih sehat untuk Anda, baik Anda menderita diabetes atau tidak. Sebagai contoh, ada laporan lucu bahwa vaping secara tidak sengaja membantu mereka mengurangi asupan makanan manis seperti kue, manisan, dan sejenisnya. Jika Anda adalah pengguna vaper, Anda mungkin akan mengerti apa artinya ini. Cukup letakkan kue cokelat di depan Anda, lalu asap atau kukus cairan rasa cokelatnya. Tarik napas sebentar dan Anda mungkin tidak akan menginginkan kue coklat ini.😂

Penelitian mengatakan bahwa rokok elektrik jauh dari berbahaya. Misalnya, meskipun uapnya mungkin tidak mengandung beberapa bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok tradisional, namun masih mengandung zat berbahaya, menurut CDC. Penelitian tambahan, yang dipresentasikan pada April 2017 di Universitas George Washington di Washington, D.C., menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik dikaitkan dengan peningkatan risiko infark miokard atau serangan jantung sebesar 42 persen, di mana penderita diabetes sudah memiliki risiko yang lebih tinggi.

Para peneliti juga mencoba memahami bagaimana rokok elektrik memengaruhi penyakit seperti diabetes. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Desember 2016 di jurnal Atherosclerosis, rokok elektrik dapat memicu sel yang disebut EPC (sel endotel inferior) untuk merusak pembuluh darah â reaksi yang juga terjadi setelah orang merokok rokok konvensional. Seiring waktu, mobilisasi EPC yang sering dan kronis sebenarnya dapat menghabiskannya, kata Lukasz Antoniewicz, penulis utama studi dan mahasiswa pascasarjana di Karolinska Institutet di Stockholm, Swedia. Tingkat EPC yang rendah juga terkait dengan penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.

Cairan vape mendapatkan rasa manis dan rasanya dari penyedap dan pengencer. Pengencer ini bisa berupa gliserin nabati, propilen glikol, atau kombinasi keduanya.

Gliserin nabati adalah gula alkohol, gliserin nabati dikenal memberi uap rasa yang sangat manis. Secara umum, gliserin nabati digunakan dalam pasta gigi, batangan granola, dan produk kecantikan lainnya, seringkali untuk menjaga kelembapannya tetap terjaga.

Juga aditif umum dalam makanan, propilen glikol bertindak mirip dengan gliserin nabati. Menurut Food and Drug Administration, aman untuk dikonsumsi. Propilen glikol juga merupakan bagian dari keluarga alkohol. Ini adalah cairan tidak berwarna yang dapat digunakan sebagai pengemulsi atau untuk mempertahankan kelembapan dalam makanan dan produk industri.

Cairan vape yang hanya mengandung propilen glikol dikatakan memiliki rasa yang sedikit berbeda, dan kurang manis dibandingkan cairan yang terbuat dari gliserin nabati. Meskipun keduanya dianggap gula alkohol, keduanya bukan gula.

Intinya: Jika Anda pernah mendengar tentang vaping yang meningkatkan risiko diabetes, itu bukan karena ada gula di dalam cairan vaping. Nikotin adalah biang keladi ketika risiko terkena penyakit ini meningkat. Tidak seperti rokok biasa, Anda dapat mengontrol asupan nikotin selama vaping.

Setelah mencari juga pengalaman pengguna vape, di grup media sosial, saya menemukan pengguna yang mengatakan bahwa mereka menderita diabetes dan vape tidak mempengaruhi kadar gula mereka.

Cukup minum dan ukur kadar gula dengan pengukur glukosa acak, atau tes yang diperlukan, dengan mempertimbangkan makanan dan obat Anda akan gagal.

Pada akhirnya 👇👇👇👇

Artikel ini disajikan tanpa tanggung jawab sedikitpun dari saya. Ini adalah studi dan penelitian oleh para peneliti yang telah dibaca.

Mengingat vape atau rokok biasa mengandung nikotin yang berbahaya bagi kesehatan.

Salam / Dr. Muhammad Al-Urdany, spesialis ilmu kimia